arifiani.com

Belajar Hidup Dari Kehidupan

Post Page Advertisement [Top]

Saya anak Indonesia

Merdeka !
Kita dengar dan kita pun sering mengucapkannya terlebih lagi pada saat-saat menyambut hari kemerdekaan Bangsa Indonesia, 17 Agustus. Sudah 60 tahun umur bangsa ini, dan sudah cukup banyak penderitaan anak negeri. Terlalu banyak yang kita lewati dalam mengisi hari-hari. Setiap rakyat di bumi pertiwi ini sudah cukup menderita, aceh. Ambon, maluku, palu dan semuanya. Namun sangat disayangkan ketika umur negeri ini semakin tua, banyak yang lupa dengan perjuangan masa lalu, semakin tua bangsa ini semakin di lupakan oleh generasai yang ternyata hidup di masa "kemerdekaan". Berbicara tentang kemerdekaan, sudahkan kita benar-benar bebas atau merdeka. Merdeka dari segala bentuk penyembahan yang bukan hak, merdeka dari segala nafsu, merdeka dari angkara murka, iri dengki, serta merdeka dari rasa tidak percaya diri mengakui bahwasanya saya anak Indonesia.


Ketika saat ini kita mengaku bangsa ini merdeka, ternyata saya, anda, dan semua warga negara bangsa ini memiliki tanggungan utang yaitu utang luar negeri yang cukup besar. Ironis, ternyata kita masih di jadikan pekerja di negeri sendiri karen ulah bangsa asing yang merenggung kebebasan kita dari segala sudut. Tentunya serangan saat ini bukan serangan militer namun lebih pada serangn ekonomi, politik, budaya, seni, dan yang lebih parah lagi adalah paradigma berfikir kita yang juga telah dijajah. Banyak dari kita yang ternyata cara berfikirnya memakai kaca mata asing, yang tentunya tanpa disadarinya dia menjadi antek negara asing untuk menghancurkan sesama warga bangsa. Serangan berfikir ini ternyata telah merasuki generasi-generasi akhir yang menyebabkan generasi ini tidak kenal lagi dengan lingkungan sekitarnya, terlebih lagi tidak kenal dengan bangsanya sendiri.
ditulis pada tanggal 16/08/05

No comments:

Bottom Ad [Post Page]