arifiani.com

Belajar Hidup Dari Kehidupan

Post Page Advertisement [Top]

Remo, yang jauh dan yang tertinggal

Remo, yang jauh dan yang tertinggal
Kamis, 23 Agustus 2007. Saya berkesempatan menemani salah seorang Aleg dari DPDR Provinsi, tentu saja untuk peliputan kegiatan yang sedang dilakukannya. Saat itu Ibnu Sina, S.Pi akan meninjau salah satu daerah dekata dengan perbatasan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Banjar. Tujuannya adalah ke Desa Remo, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.

Untuk menuju daerah tersebut diperlukan waktu berjam-jam, bahkan untuk menempuh jalan yang lebih cepat maka melalui daerah Binuang, Kabuapten Tapin. Mobil yang membawa kita pun harus berhenti di salah satu Desa. Dilanjutkan menggunakan motor. Jalan yang terjal dan berlumpur membuat Desa tersebut tertinggal. Hal ini menyebabkan pejabat dari Baputen Banjar enggan untu kesana, bahkan pejabat Kecamatan Paramasan pun belum pernah ke sana.

Desa Remo, terletak diantara pegunungan meratus, Kalimantan Selatan, dengan jumlah 1000 jiwa dengan jumlah 1 sekolah dan guru yang hanya tiga orang membuat desa ini semakin berat, bahkan listrik pun belum ada.

Menurut Usrah, Kepala Desa Remo. "penduduk Desa Remo dan sekitarnya pada dasarnya hendak maju, namun kondisi jalan yang rusak membuat Desa kami tertinggal, hingga yang ada adalah bertahan hidup seadanya".ujarnya.

Apabila hujan turun maka, penduduk Desa akan diam diri di rumah saja, untuk ke ladang pun tidak bisa, apalagi menuju kota, tambah warga.

Warga juga menambahkan memerlukan bibit karet, karena menurut mereka, saat ini ada sekitar 500 hektar tanah siap tanah apabila ada bibit, kalau tidak ya, seperti sekarang menjadi ladang ilalang.

1 comment:

Journal Global Warming said...

www.234go.blogspot.com

bebas dari virus tanpa anti virus

Bottom Ad [Post Page]